Ketika seorang Sarjana Yahudi dalam (Markus 12 : 29) datang untuk
mencobai Yesus, dia berkata "Guru, apakah Hukum yang Terutama ?", dan
Yesuspun menjawab dari kitab ulangan..
"Shema Yisrael Adonai Eloihenu Adonai Ehad"
Itu adalah kalimat sakral Yahudi, yang jika dalam Syahadat Islam disebut "La ila ha ilalah", artinya Tuhan itu Esa. Persoalan inilah yang membuat Islam menyebut-nyebut Kristen Kafir, karna Tuhannya tiga.
Yang sebenar-benarnya adalah Tuhan Kristen juga adalah Esa, bukan tiga. Jadi ketika Islam berkata
"La ila ha ilalah", artinya Tiada ilah selain Allah, orang Kristen juga mengaminkan hal
itu. Apa yang dimaksud dengan Tritunggal, Bapa, Anak, Roh kudus, bukan
berarti mereka ada tiga. Pengertiannya tidaklah sesimpel yang Anda kira.
Jadi jika Anda bertanya "Disebutkan Pribadi, Pribadi, Pribadi...!!
3 kali disebut Pribadi, tapi kok cuma 1 Pribadi ?. Bahasa indonesia apa
yang sedang kita pakai ini sekarang?"
Well, bukan jawabannya yang ngawur, tapi pertanyaannya yang kurang tepat.
Harusnya Anda bukan bertanya "Berapa Jumlahnya", tapi "Apa Fungsinya".
Sebab ketika Yesus menceritakan itu, bukan berarti Dia menyebut Allah itu tiga. Tapi Dia sedang menceritakan Posisi & Fungsinya".
Dan jika Anda ingin melanjutkan, lantas apa Fungsi Bapa, Fungsi Anak, Fungsi Roh Kudus ?
Tentu kita tidak punya kapasitas untuk mengukur Allah. Sebab kita semua
juga tau ke Maha Kompleks an Tuhan dan mistery - misterynya. Tidak ada
satupun yang benar-benar sanggup menjengkalnya.
Tapi walaupun Allah itu Maha Komplex, dan tidak bisa kita ukur dengan
pikiran kita, ijinkan saya untuk memuaskan otak logika kita yang kecil
dan sempit ini, dengan Analogi sederhana, yang tentunya masih bisa
terjangkau sesama manusia. Meskipun Analogi kita tidak akan ada yang
benar-benar sempurna.
* Dirumah sebagai kepala keluarga, saya disebut Ayah. Ketika di gereja, saya disebut Pendeta. Ketika mengajar disekolah, saya disebut Guru.
Jadi jika disebut Ayah, Pendeta, Guru.. pertanyaannya, Berapakah Saya ?
Tentu pertanyaannya kurang tepat bukan..?
Yang tepat adalah apakah Fungsi SAYA pada KETIGA nya (3 in 1).
Mungkin pertanyaan Anda selanjutnya, "tapi disini Yesus benar-benar terpisah dari Bapa, tidak seperti analogi diatas".
Kan sudah saya katakan, tidak akan ada Analogi yang benar-benar
sempurna, ketika kita mencoba mengukur Tuhan, dengan perspektif kita
yang terbatas ini. Apalagi Perspektif kita terbentuk dari Eksistensi
kita yang terbatas Ruang & Waktu.
Misalnya kalimat yang berkata "Allah bersama orang-orang yang Sabar".
Pertanyaannya, jika di Indonesia ini ada 50 juta orang yang bersabar, apakah Allah menjadi 50 juta ?
Anda pasti tidak mampu Mencernanya bukan? Sebab Tuhan itu memang Maha
Kompleks, Maha Mistery, Maha Mampu, Maha Kuasa. Jadi jangan batasi Dia
dengan otak Anda yang kecil.
Jika Anda selalu berkata, Agama atau Kepercayaan itu harus masuk akal,
jika tidak itu bohong, gunakan Logika..Logika..Logika... Walaupun
sebenarnya Anda sendiri tidak pernah menggunakan Logika untuk melihat
fakta-fakta yang salah atau palsu dalam Alquran, misalnya siapakah yang
disembelih Ishak atau Ismael, Musa berbahasa Arab atau Ibrani, dll.
Tidak.. Anda tidak menggunakan Logika sama sekali untuk meneliti semua
Kecacatan itu.
Bisakah anda pecahkan bagaimana Tuhan mengatur bintang-bintang yang
begitu banyak bertaburan, tidak bertabrakan satu-sama lain, padahal
mereka setiap saat bergerak ?
Dari sekian Trilyun Bintang, dan sekian Milyar Galaxy, bisakah Anda
pecahkan mengapa semua galaxy tidak asal bertaburan, tapi membentuk
sebuah Pola yang teratur..?
Jika Anda mengejek Alkitab dan berkata 'Tuhan Kristen cuma kerja 6 hari, berarti Tuhannya bisa capek, berarti itu adalah Tuhan abal-abal, dan tidak benar Tuhan', tidakkah Anda lihat Tuhan Allah melekatkan tanda 6 pada Pekerjaannya ini ?
Jika Anda mengira tau semuanya, dan bisa menampung semuanya dalam logika Anda, coba Anda berkaca dan renungkan ini "Siapakah Allah swt itu?
Ketika Dia berbicara, apakah Dia punya mulut atau tidak? Kalau Dia
bersuara, apakah suaranya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan?
Jikalau Dia adalah Zat, zat seperti apakah Dia itu? apakah zat padat,
zat cair, atau zat gas ? Dimanakah Dia tinggal ? Apakah Dia di Surga
atau di Langit, atau dimana? Dimanakah Quran asli itu sekarang berada ?
dll..
Tentu Anda akan pusing dan malu sendiri bukan, sebab Anda sendiri tidak
mengenal Allah yang Anda sembah, tidak ada clue, tidak ada perkenalan,
tidak ada jejak atau petunjuk. Jangan-jangan Dia hanya khayalan, sebab
tidak ada gambaran yang bisa anda ceritakan sama sekali.
Karena itulah Alquran memberikan petunjuk, agar Islam bertanya pada Alkitab. Sebab Alkitablah yang lebih tau, siapa Allah itu.
Mungkin Anda butuh pengklasifikasian yang lebih kongkrit, sebab semua ini terlalu membingungkan.
Lah, gimana tidak bingung..? Anda mencoba mengukur Tuhan Allah dengan
kefanaanmu. Sementara menggambarkan Allah sembahan Anda sendiri, Anda
sudah bingung luar biasa.
Tapi okelah jika ingin mengklasifikasikan secara apa yang mampu kita
dapatkan, mungkin dibawah ini yang bisa saya katakan, walaupun tentu
jauh lebih komplex dari itu..
Bapa, adalah posisi Dia sebagai Pencipta.
Anak, adalah posisi Dia sebagai Penebus
Roh Kudus, adalah posisi Dia sebagai Penolong.
Tapi ingat, walaupun Dia-Nya Tiga, Dia tetap adalah Satu.
Jadi dengarlah wahai Yahudi, wahai Islam... Allah yang disembah Kristen, adalah Esa...!!
Oke, sekarang kita maju lagi. Jika tadi kita telah mengetahui ternyata
Dia adalah Satu. Sekarang kita masuk pada yang lebih jauh.."Siapakah Dia sang Tuhan Allah itu?", atau "Siapakah namaNya?".
Jawabannya adalah YESUS....!!
Saya tau Islam, Yahudi, Penganut Yudaisme (belum tentu Yahudi), Penganut Yahweisme (belum tentu Yahudi & Yudaisme).. akan sama - sama terkejut...!!
Bagaimana bisa Anda katakan Yesus adalah Tuhan Allah sang Maha Pencipta
itu ? Padahal murid-murid Yesus sekalipun hanya menyebut Dia Guru,
Nabi, atau Mesias Anak Allah.
Jawabannya, dengan mereka mengakui Yesus sebagai Nabipun, itu sudah
sangat bagus. Sebab itu adalah posisi tertinggi yang bisa mereka
berikan, sesuai konsep mereka saat itu, yang tidak pernah mengira bahwa
Tuhan bisa menjadi Manusia.
Kemudian posisi itu pun makin tinggi lagi, mereka menyebutnya Mesias
atau Kristus, yaitu Juruselamat yang telah dijanjikan Allah sejak zaman
adam, dan yang telah lama dinanti-nantikan para nabi. Tentu saja ini
adalah hal yang sangat luar biasa. Benar-benar sangat luar biasa...!!
Lihat saja bagaimana Filipus dengan semangatnya berlari-lari menjumpai
Natanael, untuk memberitahukan kabar luar biasa itu, silahkan simak
kisahnya di Yohanes 1 : 45 - 50, Anda pasti akan bergemuruh dengan
sukacita, melihat Agung dan manisnya senyuman Yesus.
Islam mungkin menganggapnya hanya biasa-biasa saja, sebab Islam percaya
bahwa Isa atau Yesus adalah Juruselamat, meskipun hanya dalam verbal
saja. Islam hanya tidak terima ketika Yesus disebut Tuhan.
Tapi tahukah Anda, bahwa permasalahan yang tidak diterima Yahudi adalah,
karena Yesus disebut sebagai Mesias. Itu adalah hal yang sangat luar
biasa bagi Yahudi. Karena mereka telah sekian lama menunggu itu, dan
tidak mungkin itu adalah Dia.
Karena itu sampai saat ini Yahudi masih menunggu sang Juruselamat yang dinanti-nantikan itu.
Dan Islam juga masih menunggu jalan Lurus keselamatan itu, karna itu mereka terus berkata
'ihdinas siratal mustaqim'.
Dan ternyata Yesus sudah menyatakan dirinya pada Yahudi & Dunia. Yohanes 14 :6
"Aku adalah Jalan Kebenaran & Hidup, tidak ada satupun yang sampai kepada Bapa (Sorga), kalau tidak melalui Aku"
Dan juga pada telah dinyatakan pada Alquran:
* QS 43 : 61
"Wa innahu la'ilmul lis-sa-ati fala tamtarunna biha wattabi'un ( i ) haza siratum mustaqim (un)
Artinya:
"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.
Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah
jalan yang lurus."
* QS 46 : 30.
"Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab
(Injil) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
Jika pada Quran Anda, tafsiran 'kitab' merujuk pada Alquran, jelas penerjemahnya
ngawur, dan tidak cocok dengan ayat-ayat yang lain. Sebab pada Alquran
beberapa version, disana dituliskan dengan jelas adalah Injil. Dan
lagipula tidak butuh logika yang tinggi untuk mengetahui, setelah Musa
adalah Isa. Jika anda berkata Muhammad juga setelah Musa, berarti Anda
melangkahi Isa (berbohong dgn kitab suci).
Jadi jelas Pengikut Isa/Jesus, akan mendiami Surga. Dan kita tau, kitab mana yang mengandung Keselamatan.
Sebab ayat ini cocok dengan QS 3 : 55
"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan
menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta
membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang
mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya
kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang
selalu kamu berselisih padanya."
Artinya
Isa/Jesus dan Pengikut Isa akan diangkat kesurga.
* dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
Jadi clear, karena itu wahai Yahudi & Islam,
ikutilah Yesus/Isa,
jadilah muridnya. Sebab Dialah sang Juruselamat...!! Dialah satu-satunya
jalan Keselamatan.
Kemudian berikutnya, mana buktinya nama Tuhan itu adalah Yesus ?
Yahudi, atau Pengikut Yudaisme, atau Pengikut Yahweisme, mungkin sangat
keberatan dalam hal ini. Sebab jelas bagi mereka Bapa yang disebut
Yesus, sang Tuhan Allah itu adalah Yahwe,
Oke, ini jawabannya...
Pertama, kata Yahwe sebenarnya yang benar adalah Y H W H.
Itu bukanlah nama, tapi Gelar atau Panggilan.
Kata ini pertama sekali berasal ketika Musa bertanya kepada Tuhan,
"Tuhan, Engkau mengutus aku kepada bangsa lain, tapi aku sendiri tidak
tau namaMu". lalu Tuhan menjawab, "Pergilah, katakan saja Y H W H"..
artinya
AKU adalah AKU.
Jadi sejak saat itu, kata
Aku adalah Aku (YHWH), menjadi sebutan untuk Tuhan Allah.
Lagipula jika anda mempelajari sejarah Ibrani, anda akan tau bahwa Tuhan
sangat tidak suka namaNya disebut-sebut. Karena itu Dia
memeteraikan/menyembunyikan namanya. Dan sampai sekarang orang Yahudi
tidak berani menyebut YHWH, mereka mengganti sebutan itu menjadi Adonai.
Jadi jika Anda merasa adalah pengikut Yudaisme sejati, kok Anda
terus-menerus, dengan berani menyebut Yahweh... Yahweh... Yahweh....!!
Menyebut diri pengikut Yudaisme, atau Yahweisme. Tapi berani menyebut-nyebut Yahweh.
Ketemu orang Yahudi sejati, anda bisa dirajam sampai mati. Karena berani menyebut Yahweh.
Tapi setelah Yesus datang, maka semuanya menjadi terang dan jelas.
Memang betullah sesungguhnya sejak awal Tuhan menyembunyikan namaNya,
karna Dia tidak suka namanya disebut-sebut. Tapi setelah Dia datang
dalam Dunia, Diapun membongkar identitas aslinya, sebab nama aslinya
adalah
YESUS....!!!
Mana buktinya nama Tuhan, atau Bapa Yahweh itu adalah Yesus ?
Yohanes 17 : 6 & 11
"...Nama-Mu, yang telah Engkau berikan Kepada-Ku..."
Jadi nama Yesus (Anak), diberikan oleh Yesus (Bapa).
Biar saya berikan sedikit ilustrasi agar jelas:
Mantan Presiden sebelum Obama, namanya adalah George Bush. Tapi ingat
nama ayahnya juga adalah George Bush. Superstar WWE saat ini adalah
Jhon Cena, tapi ingat nama ayahnya juga adalah Jhon Cena.
Jadi Clear, Yesus adalah JURU SELAMAT & TUHAN ALLAH
Oke pertanyaan terakhir dari anda mungkin, sebagaimana yang bisa
didengungkan islam. "Lantas bagaimana bisa Manusia menjadi Tuhan ?".
Jelas ini adalah pertanyaan yang ngawur. Sebab tidak mungkin Manusia, bisa jadi Tuhan. Tapi Tuhan jadi Manusia, bisa.
Kita tidak punya hak membatasi Tuhan dengan pemikiran kita, Tuhan tidak mungkin bisa jadi manusia.
Woww... Dia itu Maha Kuasa, Maha Komplex, Maha Mampu. Dia bisa Menyamar, Menjelma, Ber-inkarnasi, dll.
Mengapa Anda membatasinya dan berkata tidak mungkin ?
Dalam Yohanes 1 : 14, dikatakan Tuhan menjelma menjadi Manusia.
Dalam Surah Alfateha, bahkan telah disebutkan dengan sangat jelas, bahwa
Allah telah menjelma menjadi Manusia. Umat Islam, tidak sah sholatnya
jika tidak menyebut surah Alfateha, saking penting dan luar biasanya
ayat itu.. dan ini adalah cuplikannya, yang menceritakan dengan jelas
bahwa Allah swt, menjelma menjadi manusia..
"...Alhamdu lillahi robbil alamiin". Artinya segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Ayat tersebut mengartikan "Robb" dan "illah" = Tuhan
Tetapi perhatikan illah, artinya adalah tuhan-tuhan kecil, atau berhala.
Sementara Robb, artinya adalah Tuhan yang pernah Nuhjul, atau menjelma
menjadi Manusia. Karna Dia mahakuasa, sehingga tidak ada yang mustahil
bagiNya. Sebagaimana yang ditunjukkan QS 19 : 17
"maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus
roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam
bentuk) manusia yang sempurna. "
Perhatikan sumber ayat ini, begitu mirip. Yohanes 1 : 14
"Firman itu telah menjadi manusia.."
Jadi sekarang sudah clear bukan...!!
1. Tri Tunggal, bukan berarti Tuhan 3. Tapi Tuhan itu Esa.
2. Isa/Yesus itu adalah Juruselamat. Hanya Dia yang bisa menjamin keselamatanmu di Akhirat
3. Dia adalah Tuhan itu sendiri, dan namaNya adalah Yesus
4. Yesus/Isa itu adalah Allah yang telah menjelma menjadi Manusia.
Bertobatlah, terimalah Isa/Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, maka Keselamatanmu akan terjamin.
Apa gunanya
Anda beragama & beribadah seumur hidupmu, beramal shaleh luar biasa, berpuasa sebulan penuh, tapi
Anda
tidak tau kemana setelah mati.
Ya, hanya
Yesus-lah Juruselamat satu-satunya, sebab Dialah Allah itu sendiri.
Yang mendamaikan kita dengan diriNya sendiri.
Amin... Jesus Love You
Sumber:
http://kesaksianrohani.blogspot.com/2015/06/Tri-Tunggal-Apakah-Tuhan-Kristen-Tiga.html