Penting bagi Kekristenan

Sabtu, 04 April 2015

Adakah Kutuk untuk Orang yang Tidak Percaya pada Yesus atau Orang yang Lahir Sebelum Yesus Ada?

Sebagaimana dalam Galatia 3 : 13 – 14 dituliskan bahwa Kristus mati untuk melepaskan kita dari kutuk Taurat.

Galatia 3:13 'Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: " Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib! "
    14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa- bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.


Semua dosa mengakibatkan kematian, itu adalah vonis Tuhan sejak Adam berdosa: “Pada hari engkau memakannya engkau akan mati” (Kejadian 2:17). Adam berdosa jauh sebelum ada hukum Taurat. Kesimpulannya “Upah dosa adalah maut”, ini bukan kutuk Taurat. Dan sejak itu semua orang keturunan Adam (tidak ada orang yang bukan keturunan Adam) pastilah satu kali akan mati (Roma 5: 12). Bumi dikutuk karena dosa manusia, tetapi manusia sendiri tidak dikutuk bahkan Allah yang baik dan murah hati masih memberkati mereka dengan semua hal yang dibutuhkan untuk hidup dengan baik – Matius 5: 45.

Selama kurang lebih ± 3000 tahun setelah vonis “mati” dijatuhkan Tuhan atas manusia, manusia justru hidup dalam dosa yang makin bartambah-tambah. Maka di jaman Musa, Tuhan memberikan hukum Taurat, dan terhadap dosa-dosa tertentu, Taurat menjatuhkan kutuk. Dalam Ulangan 27 dituliskan beberapa dosa yang berakibat kutuk, yaitu:

(1) Menyembah berhala. Penyembahan berhala menyebabkan kutuk yang diwariskan kepada keturunan sampai generasi ke tiga dan ke empat. Bila ada orang yang sudah percaya kepada Tuhan, kemudian berbalik kepada berhala = murtad dari imannya, maka orang itu terkutuk, tidak ada lagi pengampunan dosa baginya (Ibrani 6:4-6 ; Galatia 1: 6 – 9). Dalam Perjanjian Baru dikatakan: Terkutuklah orang yang tidak mengasihi Allah (1 Korintus 16: 22).

(2) Kurang ajar kepada orang tua. 
(3) Menyesatkan orang buta. Orang buta haruslah ditolong menemukan jalan yang benar, Tuhan memandang orang yang menyesatkan orang buta sebagai kejijikan dan mengutuk mereka.

(4) Menindas orang lemah (orang asing, janda dan yatim), yaitu orang yang tidak punya kemampuan untuk membela dirinya sendiri.

(5) Incest dan hubungan seks yang tidak wajar (dengan binatang, lesbian dan homoseks). Kepada orang yang mempraktekkan dosa tsb diatas, hukum Taurat menjatuhkan kutuk.  Disamping itu dikemudian hari dengan bertambah-tambahnya dosa, maka daftar dosa yang mendatang kutuk ini ditambah dengan antara lain Kutuk menimpa orang yang melanggar perjanjian.

Apakah kutuk itu? Kepada Adam, Tuhan berfirman: “Dengan berpeluh (= bekerja keras) akan mendapat makananmu”. Artinya orang berdosa yang bekerja pasti menerima upah yang sepatutnya yaitu upah yang cukup baginya untuk hidup layak sesuai dengan pekerjaannya. Jadi, orang yang malas hidup dalam kekurangan itu adalah upah yang pantas bagi kemalasannya, orang yang rajin hidup dalam kecukupan adalah upah yang pantas dari kerajinannya. Orang yang tidak diberkati adalah orang yang tidak menerima upah yang pantas untuk jerih payahnya. Orang yang dikutuk adalah orang yang sudah bekerja mati-matian tetapi tidak menghasilkan apa-apa, bahkan semua yang dimilikinya pun habis/ diambil dari padanya. Orang yang diberkati, menerima jauh lebih banyak dari usaha atau pekerjaan yang dilakukannya dengan rajin, orang itu seolah-olah hidup di taman Eden di mana bumi tidak menumbuhkan onak dan duri.

Tanda-tanda orang yang berada di bawah kutuk Taurat: Ulangan 28 menuliskan apa yang dialami orang yang berada di bawah kutuk Taurat yaitu (Derek Prince meringkasnya) sbb:
    (      1)     Gangguan jiwa atau gangguan emosional
    (      2)     Penyakit menahun (kronis) yang tak tersembuhkan atau kambuhan (terutama yang turun temurun): Penyakit sampar (menular), penyakit yang tak dapat disembuhkan, penyakit yang keras/ jahat lagi lama, wabah yang tak dapat dihentikan.
    (     3)     Kemandulan dalam segala hal. Keluarganya mandul, usahanya mandul, pertaniannya mandul, ternaknya mandul, dst.
    (     4)     Kehancuran rumah tangga dan keretakan hubungan dalam keluarga
    (     5)     Selalu kekurangan (tidak mempunyai cukup untuk kehidupan sehari-hari yang wajar)
    (     6)     Cenderung atau sering mengalami kecelakaan
    (     7)     Seringnya terjadi kasus bunuh diri atu kematian tak wajar atau mati muda dalam satu keluarga.

Yang perlu Anda ketahui bila hanya ada 1 atau dua gejala tsb diatas, tidak dapat disimpulkan bahwa orang berada di bawah kutuk. Tetapi bila ada cukup banyak diantara gejala tsb terdapat pada seseorang mungkin sekali dia berada di bawah kutuk. Orang itu sendiri seharus meminta terang dari Allah dan Roh Kebenaran agar dia dapat mengetahui keadaan dirinya di bawah kutuk atau tidak.

Bila orang berada di bawah kutuk, maka korban Kristus pun menyelesaikan kutuk tsb, yaitu bila orang itu membereskan penyebab kutuknya itu. Dengan kata lain masalah penyebab kutuk itu haruslah dibereskan secara spesifik atau pertobatan yang spesifik.

Kematian Tuhan Yesus dan pertobatan manusia kepada-Nya memberikan berkat Abraham, dengan cara mengaruniakan kepada kita Roh-Nya, yaitu Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah (Roma 8:14 - 17 ). Dan bersamaan dengan menerima Roh yang menjadi kita anak-anak Allah tsb, maka Allah Bapa yang telah mengaruniakan Kristus kepada kita, juga mengaruniakan berbagai hal lain, yaitu berkat berkelimpahan kepada kita (Roma 8:32), kesembuhan, kedamaian, serta perlindungan sebagaimana Dia memberkati Abraham.

Jadi, kesimpulannya tanpa Yesus, maka orang akan berusaha mentaati hukum Taurat agar dia tidak terkena kutuk, tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Manusia tidak mampu untuk melawan godaan dan keinginan dosa, sehingga menjadi terkutuk di bawah hukum Taurat.