Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan
"buku" yang paling banyak diterjemahkan di seluruh dunia sepanjang masa
(wiki). Alkitab diterjemahkan ke berbagai bangsa supaya semua bangsa
dapat mengerti isinya. Bayangkan bagaimana jika ditulis dalam bahasa
aslinya (Ibrani), tentu hanya sedikit orang yang dapat memahaminya.
Hal ini sesuai dengan rencana kedatangan Yesus kedua kali, yang
mensyaratkan Injil diberitakan di seluruh dunia, agar tidak ada dalih
bagi manusia bahwa ‘saya belum mendengar tentang Injil’.
Mat 24:14 "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia
menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba
kesudahannya. "
Karena kedatanganNya yang sungguh mulia, bisa dimengerti mengapa banyak
begitu penyesatan yang ada sebelum itu, yang berasal dari si jahat.
Termasuk usaha untuk membuat ragu-ragu atas kebenaran Alkitab.
(1) Ayat Alkitab yang dihapus atau ditambahkan, terlepas dari ada atau tidak, dilakukan dengan seijin Allah sendiri.
2 Timotius 3:16 "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan
dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
Segala perubahan tersebut tidaklah bertentangan dengan makna asalnya,
karena perubahan tersebut diilhami oleh Allah melalui para penulisnya
(dan penerjemahnya), jadi bukan berdasarkan ide manusia.
(2) Ada konsekuensi langsung bagi orang yang melakukan perubahan
tanpa wahyu dari Allah, misalnya dalam peristiwa Ananias dan Safira, dan
juga Herodes.
Kisah 12:22 "Dan rakyatnya bersorak membalasnya: 'Ini suara allah dan bukan suara manusia!'
23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak
memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing- cacing."
Lukas 17:1 "Yesus berkata kepada murid- murid- Nya: 'Tidak mungkin tidak
akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada
lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah
satu dari orang- orang yang lemah ini.'"
(3) Kalaupun ada perubahan dalam terjemahan ke berbagai bahasa, maka
itu cukup manusiawi apabila ada perbedaan dalam penyusunan kata-kata dan
cara menjelaskan suatu tema dari suatu bahasa ke bahasa yang lainnya,
mengingat perbedaan linguistik bahasa-bahasa di dunia, selama tidak lari
dari pengertian dan tema asalnya.
Dengan uraian di atas, tidaklah mungkin Allah membiarkan tulisan
kebenaran dalam Alkitab itu diubah oleh orang yang bertujuan jahat untuk
menyesatkan banyak orang. Allah akan membela firmanNya itu menjelang
hari kedatanganNya yang sudah sangat dekat ini.