Penting bagi Kekristenan

Rabu, 19 Desember 2012

Banyak Kabar yang Menyatakan Alkitab atau Injil Telah Direvisi?

Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan "buku" yang paling banyak diterjemahkan di seluruh dunia sepanjang masa (wiki). Alkitab diterjemahkan ke berbagai bangsa supaya semua bangsa dapat mengerti isinya. Bayangkan bagaimana jika ditulis dalam bahasa aslinya (Ibrani), tentu hanya sedikit orang yang dapat memahaminya.

Hal ini sesuai dengan rencana kedatangan Yesus kedua kali, yang mensyaratkan Injil diberitakan di seluruh dunia, agar tidak ada dalih bagi manusia bahwa ‘saya belum mendengar tentang Injil’.
Mat 24:14 "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. "

Karena kedatanganNya yang sungguh mulia, bisa dimengerti mengapa banyak begitu penyesatan yang ada sebelum itu, yang berasal dari si jahat. Termasuk usaha untuk membuat ragu-ragu atas kebenaran Alkitab.

(1)    Ayat Alkitab yang dihapus atau ditambahkan, terlepas dari ada atau tidak, dilakukan dengan seijin Allah sendiri.
2 Timotius 3:16 "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
Segala perubahan tersebut tidaklah bertentangan dengan makna asalnya, karena perubahan tersebut diilhami oleh Allah melalui para penulisnya (dan penerjemahnya), jadi bukan berdasarkan ide manusia.

(2)    Ada konsekuensi langsung bagi orang yang melakukan perubahan tanpa wahyu dari Allah, misalnya dalam peristiwa Ananias dan Safira, dan juga Herodes.
Kisah 12:22 "Dan rakyatnya bersorak membalasnya: 'Ini suara allah dan bukan suara manusia!'
23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing- cacing."
Lukas 17:1 "Yesus berkata kepada murid- murid- Nya: 'Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.
2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang- orang yang lemah ini.'"

(3)    Kalaupun ada perubahan dalam terjemahan ke berbagai bahasa, maka itu cukup manusiawi apabila ada perbedaan dalam penyusunan kata-kata dan cara menjelaskan suatu tema dari suatu bahasa ke bahasa yang lainnya, mengingat perbedaan linguistik bahasa-bahasa di dunia, selama tidak lari dari pengertian dan tema asalnya.

Dengan uraian di atas, tidaklah mungkin Allah membiarkan tulisan kebenaran dalam Alkitab itu diubah oleh orang yang bertujuan jahat untuk menyesatkan banyak orang. Allah akan membela firmanNya itu menjelang hari kedatanganNya yang sudah sangat dekat ini.