Penting bagi Kekristenan

Rabu, 02 Januari 2013

Dalam Lukas 7:37, Apakah Yesus Menikah?

Pertanyaan:
 
Lukas 7:37 menceritakan tentang Maria Magdalena yang membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi, lalu meminyaki rambut Yesus. Hal ini tampak seperti pernikahan bangsawan Yahudi. Sebenarnya ini adalah perbuatan pihak gereja untuk menutupi fakta sejarah bahwa sesungguhnya Nabi Isa (Yesus) menikah.
 
Jawaban:
 
Dalam Lukas 7:37-38 tertulis "Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu."
 
1.    Kisah tersebut, selain pada injil Lukas, juga tertulis pada Injil Matius 26:6-9, dan Markus 14:3-5. Dengan berpedoman pada prinsip 'dengan keterangan 2-3 saksi, maka suatu perkara sah'. Tidaklah ada pernyataan secara eksplisit pada ketiga Injil tersebut bahwa Yesus menikah.
2.    Kalau kita lihat frase terakhir pada kalimat di Lukas 7:38 di atas, 'kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu'. Ada 2 kali tertulis kata 'nya'. Yang pertama adalah 'Nya' yang merujuk kepada Yesus. Sedangkan 'nya' kedua itu merujuk pada apa? Coba kita lihat pada terjemahan King James Version, Luke 7:38 "…… And she ardently kissed His feet and anointed them with the ointment". Jelas kiranya 'nya' yang kedua pada terjemahan KJV tersebut adalah 'them' yaitu merujuk kepada 'kaki' atau 'feet' (lihat kata feet adalah jamak). Jadi pada saat itu, Maria Magdalena selain meminyaki kepala Yesus, juga kaki-kaki-Nya, dengan kata lain seluruh tubuh Yesus diminyaki. Pernikahan Yahudi tidaklah meminyaki kaki, tetapi kepala. Terbukti bahwa saat itu Yesus tidak menikah dengan Maria Magdalena.
3.    Pada Injil Matius 26:8-9 tertulis 'Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: 'Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin'". Murid-murid Yesus kesal atas 'pemborosan' minyak wangi tersebut, mengingat harganya yang sangat mahal. Jika memang Yesus saat itu menikah, maka untuk apa murid-murid-Nya kesal atas 'pemborosan' tersebut. Jika Yesus menikah, maka pemakaian minyak wangi tersebut adalah wajar dan bukanlah 'pemborosan'. Jadi, ini karena Yesus memang tidak menikah saat itu.