Penting bagi Kekristenan

Minggu, 23 Desember 2012

Yesus Itu Tuhan atau Anak Tuhan? Mengapa Tuhan Beranak?

Tritunggal adalah konsep Ilahi dimana Allah itu Esa tetapi memiliki 3 peranan, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu yang disebut Tuhan Yesus Kristus.

Hal ini bisa dianalogikan sederhana dengan air yang memiliki 3 wujud, dan manusia yg terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh.

Yang disebut Anak bukanlah harafiah 'yang diperanakkan'. Mis: anak kunci, apakah dilahirkan dari induk kunci? Tidak bukan?

Bagaimana juga dengan istilah ibu jari? Bukannya ibu yang melahirkan jari-jari. Demikian juga dengan Allah Bapa, Dialah Tuhan Allah semesta alam.

Yesus adalah Allah sendiri. Dia adalah satu dengan Bapa (Esa).
Yohanes 10:30 "Aku dan Bapa adalah satu."

Allah Bapa berperan banyak pada zaman Perjanjian lama, dan menggunakan konsekuensi langsung dari tindakan kesalahan umat-Nya. Oleh karena itu, dalam perjanjian Allah Bapa dan umat-Nya banyak menggunakan liturgi dan aturan-aturan teknis yang khusus, misalnya dilarang makan ini itu, aturan ibadat yang ketat, dll yang bila dilanggar ada konsekuensi langsung dari Allah Bapa. Untuk masuk surga sangat sulit, karena diatur dalam Hukum Taurat yang tegas.

Allah Anak yaitu Yesus dan Allah Roh Kudus, berperan pada zaman Perjanjian baru. Yesus Kristus menjadi Pengantara antara manusia dan Allah. Melalui Yesus, maka ada karunia yang begitu besar, sehingga cukup seseorang percaya saja kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka dia akan diselamatkan dan diampuni dosa-dosanya. Bagaimana dengan Hukum Taurat? Tetap berlaku, karena dengan adanya karunia keselamatan dari Yesus, maka orang akan melakukan Hukum Taurat, yaitu dengan bimbingan Roh Kudus.

Inilah prinsip sederhana dari peranan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Sekali lagi, Ketiganya adalah Esa. Mengapa banyak orang yang tidak bisa dan tidak mau mengerti? Karena hikmat Allah tidak terselami oleh pikiran manusia, dan keajaiban Allah di luar apa yang dibayangkan oleh otak manusia yang kecil ini. Kalau Allah mudah dimengerti dengan akal manusia, maka tidak ajaiblah Dia.

Ayub 36:26 "Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun- Nya tidak dapat diselidiki."

Maz 139:6 "Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. "

1 Kor 3:19 "Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: ' Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.'"