Alkitab telah dicetak lebih dari 4.700.000.000 eksemplar dan merupakan "buku" yang paling. banyak diterjemahkan di seluruh dunia sepanjang masa (wiki). Alkitab diterjemahkan ke berbagai bangsa supaya semua bangsa dapat mengerti isinya. Bayangkan bagaimana jika ditulis dalam bahasa aslinya (Ibrani), tentu hanya sedikit. orang yang dapat memahaminya.
Hal ini sesuai dengan rencana kedatangan Yesus kedua kali, yang mensyaratkan Injil diberitakan di seluruh dunia, agar tidak ada dalih bagi manusia bahwa 'saya belum mendengar tentang Injil'.
Mat 24:14 "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. "
Karena kedatanganNya yang. sungguh mulia, bisa dimengerti mengapa banyak begitu penyesatan yang ada sebelum itu, yang berasal dari si jahat. Termasuk usaha untuk membuat ragu-ragu atas kebenaran Alkitab.
Penerjemahan Alkitab direstui. bahkan didorong oleh Tuhan, Nabi, Imam, Yesus dan para Rasul, karena merupakan tradisi firman Tuhan sendiri, yaitu Firman Tuhan adalah hidup dan tidak dibatasi bahasa manusia. Perlu diketahui bahwa bahasa lbrani berkembang, baik kata-kata, gramatika, maupun kegunaannya, ada kalanya menjadi bahasa `mati' (tidak digunakan dalam percakapan) dan kemudian digunakan sebagai bahasa `hidup' (percakapan). Ketika Perjanjian Lama dalam bahasa lbrani sudah tidak dimengerti umat, Ezra menerjemahkannya ke dalam bahasa Aram (Targum, Neh.8:2-9), kemudian Imam Besar Eliezer merestui dan mengirimkan penerjemah untuk menerjemahkan naskah lbrani Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani (LXX). Ketika hari Pentakosta, Roh Kudus sendiri menerjemahkan firman Tuhan ke banyak bahasa (Kis.2:4), dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani dan bukan lbrani. Bila kita ingin menghindari penerjemahan dan kembali ke bahasa Alkitab, resikonya sama yaitu orang yang mempelajari bahasa asli Alkitab belum tentu mengertinya sama, karena itu lebih baik, sekalipun tidak sempurna, penerjemahan dilakukan oleh kumpulan spesialis yang ahli teologi dan bahasa agar ada keseragaman, dan mempelajari bahasa asli dapat merupakan penambahan pengertian yang saling melengkapi.
Walaupun ada keterbatasan bahasa terjemahan dalam Alkitab karena linguistik yg berbeda-beda itu, hal itu sudah cukup untuk membawa umat kepada iman akan Yesus yang adalah Messias dan agar mereka tetap hidup dalam Nama-Nya (Yoh. 20:30-31).
Sumber: www.sabda.org