Penting bagi Kekristenan

Sabtu, 17 November 2012

Berdoa Karena Kasih Karunia

Sesungguhnya kita tidak pernah layak datang kepada Allah.
Kita tidak layak.
Dan kita tidak akan pernah layak.
Sebab itu, mari kita mendapatkan lebih.
Ini bukan tentang kelayakan; ini tentang kasih karunia Allah.

Apakah Anda berpikir jika Anda lebih layak datang kepada Tuhan di saat Anda membaca Alkitab setiap hari atau berdoa secara teratur, ketimbang di saat Anda risau, atau memiliki pikiran kotor, atau mengatakan hal yang tidak baik?
Kita tidak mendekati Tuhan berdasarkan kelayakan kita.
Kita mendekati Tuhan berdasarkan kasih karunia-Nya.

Ketika seorang Ibu dari Kanaan yang mendekati Yesus, memohon kepada-Nya untuk membebaskan putrinya dari kerasukan setan, dia tidak berkata, "Hukumlah aku."
Sebaliknya, katanya, "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud" (Matius 15:22)
Jangan pernah berkata, "Tuhan, hukumlah aku dengan adil," sebab jika mau adil, nerakalah yang layak kita dapatkan.
Sebaliknya, katakanlah, "Kasihanilah aku," seperti yang wanita ini mohon.
Sebab Yesus berkata, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang" (Yohanes 6:37)

Maka, apa pun masalah Anda, bawalah kepada Yesus.
Apa pun yang sedang Anda pergumulkan tidak akan menjadi hal yang mengejutkan bagi-Nya.
Dan ketika Anda berdoa, berusahalah untuk menemukan kehendak Allah.
Alasan Yesus memberikan kasih karunia kepada si ibu atas semua yang ia minta ialah karena ia menyelaraskan dirinya dengan-Nya.
Kita menemukan kehendak Allah dengan membaca Firman Tuhan, yaitu Alkitab.
Dan kemudian kita bisa memahami hati, pikiran, dan tujuan Allah.

Berdoa sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan menyerah.
Berdoalah dengan ketekunan.
Mungkin Dia tampak seperti tidak mendengarkan, tetapi mungkin ada rintangan yang Dia ingin kita taklukkan. Jadi jangan mundur.

(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)