Penting bagi Kekristenan

Minggu, 29 Maret 2015

Ulangan 22:15 - Memperlihatkan Bukti Keperawanan

Pertanyaan:
Ulangan 22:15 berisi peraturan yang tidak senonoh.
Ulangan 22:15 "Maka haruslah ayah dan ibu gadis itu memperlihatkan tanda-tanda keperawanan gadis itu kepada para tua-tua kota di pintu gerbang."

Jawaban: 
Mari kita pahami lebih dalam kitab Ulangan 22. Coba baca awalnya kepada siapa perempuan itu dibicarakan. Berikut cuplikan ayat 13 dan 14, awal topiknya.

"Apabila seseorang mengambil isteri dan setelah menghampiri perempuan itu, menjadi benci kepadanya, menuduhkan kepadanya perbuatan yang kurang senonoh dan membusukkan namanya dengan berkata: Perempuan ini kuambil menjadi isteriku, tetapi ketika ia kuhampiri, tidak ada kudapati padanya tanda-tanda keperawanan"

Ulangan 22:13-30 berbicara tentang hukum perkawinan. Ayat 13-21 berbicara tentang seorang lelaki yang menuduh isterinya tidak perawan lagi pada malam pertama.

Adat perkawinan bangsa Israel adalah bila perempuan menikah pertama kali, maka pada malam pertama pasangan suami isteri bersetubh di atas ranjang yang dihampiri kain putih. Bisa jadi seorang suami merasa bahwa isteri yang baru dinikahinya tidak perawan lagi. Maka bila dia menuduh demikian, kain putih itu akan dibentangkan di hadapan tua-tua untuk diperiksa (ayat 15 dan 17).

Ada dua kemungkinan:
1. Terdapat tanda2 keperawanan, yakni ada bercak darah di kain itu. Berarti tuduhan itu palsu sehingga lelaki itu harus dihajar, didenda 100 sikap perak, dan tidak dibenarkan menceraikan isterinya selamanya (ayat 18-19).
2. Tidak terdapat tanda2 keperawanan, sehingga tuduhan itu ternyata benar. Maka gadis itu harus dilempari batu orang sekota, karena dia telah bersundal di rumah ayahnya (ayat 21).

Perhatikan kata "bersundal". Seorang anak gadis yang masih "berada di rumah ayahnya" (belum kawin, masih di bawah otoritas ayahnya), apabila ditemukan sudah tidak perawan lagi pada "malam pertama" dikatakan bersundal. Jadi seks pranikah menurut Alkitab adalah persundalan. Tidak dikatakan berapa kali perempuan itu telah melakukan hubungan seks atau dengan berapa pria dia melakukannya. Sekali hubungan seks saja sudah membuat perempuan itu sebagai perempuan sundal.

Itulah salah satu kriteria suatu perbuatan disebut sebagai persundalan, yang bahasa Ibraninya adalah "zanah".