(Allah) Bapa, ada pada saat itu, seperti yg ditulis:
"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli,
lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah- Ku, mengapa Engkau
meninggalkan Aku?" (Matius 27:46).
Hal ini berhubungan dengan konsep Trinitas. Tritunggal/Trinitas adalah
konsep Ilahi dimana Allah itu Esa tetapi memiliki 3 peranan, yaitu Bapa,
Anak, dan Roh Kudus, yaitu yang disebut Tuhan Yesus Kristus.
Hal ini bisa dianalogikan sederhana dengan air yang memiliki 3 wujud, dan manusia yg terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh.
Contoh yg paling jelas yg mirip dengan kejadian di atas adalah sbb:
Matius 3:16 "Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas- Nya,
17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: " Inilah Anak- Ku yang Kukasihi, kepada- Nyalah Aku berkenan. "
Mengapa Yesus dan Bapa terpisah? Karena merupakan oknum yg berbeda,
tetapi satu. Mengapa Allah Kristen sulit dimengerti? Karena, kalau
gampang dimengerti, di mana letak ajaibnya Allah?
Di mana Bapa saat Yesus disalib? Jawabannya, Bapa ada dan memalingkan muka dari Yesus. Mengapa?
Seruan Yesus, telah dinubuatkan dalam Mazmur 22:1, "Allahku, Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh
dan tidak menolong aku.", diucapkan oleh Dia di kayu salib, “Allah-Ku,
Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Allah Bapa
meninggalkan Yesus. Allah Bapa memalingkan wajah-Nya dari Yesus yang
saat itu bersama dosa seisi dunia. Jika Allah tidak memalingkan
wajah-Nya dari Yesus, sang Juruselamat tidak dapat mengambil tempat
orang-orang berdosa yang terpisah dari Allah.
Ketika Yesus Kristus tergantung di kayu salib, langit menjadi gelap.
Karena Allah Bapa memalingkan wajah-Nya dari Anak-Nya. Yesus dibiarkan
mati dalam kesendirian di kayu salib.
Namun tidak ada penderitaan yang melebihi kenyataan bahwa Allah Bapa
memalingkan muka dari Yesus dan meninggalkan Dia sendirian di kayu
Salib. Ini hal yang mengerikan! Betapa besar murka-Nya dalam memberikan
Putra-Nya sendiri demi menggantikan tempat saya dan Anda! Allah Bapa
yang membenci dosa dan menakutkan, yang mensyaratkan harga seperti ini
untuk membayar dosa-dosa manusia.
Tidak heran bahwa bumi berguncang dan bergetar pada saat penderitaan,
kesengsaraan yang tidak adil, harga untuk dosa yang mengerikan seperti
itu.
Namun demikian, hati Allah Bapa hancur. “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal
(Yesus), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).
Yesus menderita.
Namun Allah Bapa juga menderita. Penyaliban menggambarkan hati Allah
Bapa yang hancur demi menyelamatkan orang-orang berdosa, yaitu saya dan
Anda yang seharusnya pergi ke Neraka! Murka Allah atas dosa begitu
menakutkan dan mengerikan, namun rahmat-Nya juga begitu besarnya!